DETEKTIF???

Posted by Si Kancil Label:

Punten-punten kih cah...
Mungkin pada mikir kalo saya kurang kerjaan banget nulis topik yg kayanya cuma ada di cerita fiktif kaya Conan, DDS Q, Sherlock Holmes, dll. Eits, tapi justru ini sangat menarik lho!!! Yaaaa meski taraf tertarik atau gak itu relatif, tergantung dari pribadi masing-masing. Gak sedikit juga kok yg kaya saya gini (suka detektif gitu), tapi juga banyak teman saya di salah satu jejaring sosial, sebut saja facebook (lho?). Mereka hebat dan mempunyai otak yg hampir atau bahkan menyerupai seorang detektif. Hehehe
Oke deh, daripada bosen baca bacotan saya yg garing bin gaje, cekidot nih gan...


Menjadi Seorang Detektif.

Profesi DETEKTIF, baik part time maupun full
time tidak seperti kerja kantoran, yang selalu
klimis, rapi, dan diatur oleh rutinitas. Detektif
juga tidak sering tampil di televisi seperti
politisi, atau pengacara. Pekerjaan ini justru
banyak mengandalkan kerja diam-diam,
tanpa publikasi, terkadang harus dengan
penyamaran agar tidak menarik perhatian,
dan bahkan kerja hampir 24 jam per hari.

Sungguh melelahkan, secara fisik dan psikis.
Profesi Detektif bukanlah profesi yang
menjanjikan dari segi materi. Terlebih lagi,
resiko yang dihadapi pun tidak ringan,
taruhannya bisa nyawa!
Yang menarik dari Detektif, adalah
tantangannya! Kita menemui hal-hal baru,
melacak petunjuk, menguji petunjuk,
memecahkan masalah, dan kebanggaan
seorang detektif adalah ketika ia berhasil
membayar kelelahan dengan terpecahnya
suatu kasus. Meskipun, seringkali didera
frustasi.


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

1. Jangan lupa, siapkan kertas dan pensil
untuk mencatat data-data penting, seperti
angka, nama, dan sebagainya. Seorang
Detektif akan selalu teliti dengan berbagai
hal, termasuk hal-hal kecil, hal-hal detil, dan
sebagainya.

2. Gunakan imajinasi untuk memecahkan
maksud angka atau kode yang ditemukan.
Mungkin nomor telepon, nomor mobil,
nomor locker besi, dan sebagainya.

3. Gunakan pola sistematis standar Detektif,
dalam memecahkan masalah.
a) Ketahui masalah,
b) Observasi TKP,
c) Kumpulkan dan pelajari barang bukti,
d) Interogasi saksi & tersangka yang ada,
untuk menemukan fakta-fakta,
e) Seleksi keterangan palsu/fake,
f) Analisa data yang sudah ditemukan, guna
mencari motif, modus, dan pelaku
sebenarnya.


KEAHLIAN DETEKTIF, misalnya, meliputi:

1. Kemampuan daya ingat, meskipun dengan
pandangan sekilas. Ini antara lain berguna
ketika kita menemui kasus tabrak lari, dan
nomor polisi kendaraan menjadi fakta
penting. Selain itu juga disertai kemampuan
memanggil kembali ingatan yang lama.

2. Kejelian dan cermat terhadap hal-hal detil.
Hal yang kecil juga bisa menjadi masalah
besar jika kita mengabaikannya.

3. Kemampuan menginterogasi. Semakin
tinggi kemampuan interogasi yang dimiliki
seseorang, ia akan mudah mengorek fakta,
'fakta' palsu, atau keterangan dari seseorang
tanpa orang itu menyadarinya. Kemampuan
ini juga beriringan dengan keahlian
menggunakan teknik pembuktian terbalik
dalam menginterogasi seseorang.
“ Pandai-pandailah memancing pertanyaan
dengan fakta yang salah, maka ia akan
memberikan fakta sebenarnya ”.
Memang tidak selalu berhasil, tetapi bisa
dicoba. Pengetahuan mengenai ilmu
Psikologi sangat diperlukan disini.

4. Kemampuan bernegosiasi. Ini masih
berkaitan dengan kemampuan
menginterogasi. Kemampuan bernegosiasi
sangat penting, dalam praktik-praktik di
lapangan, dimana dibutuhkan keberanian
menembus kebekuan seseorang, menghadapi
orang keras kepala, dan sebagainya.
Contohnya seperti dalam serial manga " Yugo
the Negotiator".
5. Pengetahuan terhadap hukum perundang-
undangan yang berlaku. Termasuk memiliki
rasa keadilan yang tinggi.

6. Kemampuan menganalisa. Ini penting
untuk menguji kebenaran fakta, baik fakta
benda atau fakta lisan. Detektif yang baik
tidak pernah berangkat dari titik motif, tapi
harus berdasarkan fakta-fakta. Hingga
dicapai suatu Kebenaran yang hakiki.
Sherlock Holmes mengajari kita bagaimana
metode ilmiah (scientific method, metode
eliminasi atau eksklusi, mempersempit
pencarian, dan mempermudah memecahkan
masalah). Metode eliminasi atau eksklusi,
maksudnya dengan menyingkirkan hal-hal
yang sudah pasti mustahil setelah diuji
dengan fakta dan observasi.
Sherlock Holmes juga mengajari kita
bagaimana memecahkan masalah dengan
metode kesimpulan deduksi. Untuk
meningkatkan kemampuan analisa, ada
banyak hal yang harus dipelajari tidak hanya
metode deduksi, induksi, atau kombinasi
keduanya. Ada pula metode analisa yang
diperkenalkan Rene Descartes, yang dikenal
dengan Analisa Cartesian, dan sebagainya.
Anda bisa mempelajarinya dari internet atau
buku-buku yang ada.

7. Pengetahuan terhadap berbagai macam
jenis kode atau chiper.
Pengetahuan semacam ini disebut
Cryptology . Seorang Detektif harus ahli
dalam Cryptanalysis.

8. Kemampuan penting lainnya, diantaranya
teknik penyamaran, teknik mengikuti/
membuntuti seseorang, teknik melacak/
tracking, maupun pengetahuan forensik
sederhana dalam kasus kriminal.
Contoh pengetahuan forensik sederhana;
seseorang yang ditemukan meninggal
dengan leher membiru, dipastikan meninggal
kehabisan nafas.

Selamat mencoba menjadi Detektif. Semoga
informasi ini bisa bermanfaat.


dirangkum dari: http://
blueagentteam.blogspot.com/

the first

Posted by Si Kancil Label:

Wah GILA!!!
Lumayan susah juga bikin blog...
Sempet ada hasrat untuk banting HP atau laptop gara-gara kesusahan hahaha :D
Tapi menarik sih, yaaaa saya memasuki dunia baru: "BLOG WORLD" setelah saya berkutat dengan yg namanya friendster yg entah bagaimana kabarnya, facebook serta twitter. Semoga hidup saya lebih berwarna setelah ini (?)
OK guys... KEEP WRITING! KEEP POSTING! KEEP IMAGING! KEEP INSPIRATING!
ENJOY HERE ;-)