CASE: Kasus di Bandara - Lonn

Posted by Si Kancil Label:

Pagi itu, sebuah surat datang ke H.S.D.
Seperti biasanya, permintaan kasus dari
klien. Klien kali ini berasal dari Medan.
Namun karena semua murid sedang sibuk
dengan misinya masing2 dan para guru
pun tangah sibuk, maka kepsek Coil
menyerahkan tugas ini kepada murid
baru bernama Tio Luqman (Io) dan
temannya Kiki Fahredzi. Io dan Kiki sangat
senang menerima tugas pertamanya
sebagai murid H.S.D, tanpa pikir panjang
mereka pun bergegas bersiap diri pergi
menuju Medan, semua berkas2nya sudah
diurus oleh pihak H.S.D. Setelah selesai
berkemas, mereka pun pamit dan
berangkat menuju bandara...
***
"hei bisa cepat sedikit!?", kata Io kepada
Kiki saat mereka tiba di bandara Polonia
Medan. "iya maaf, tapi tasku berat sekali
tau!", gerutu Kiki.
"lho Ki, kok rame sekali yah? Ada apa
yah?", tanya Io. "mana aku tau, kita 'kan
baru sampai di sini", kata Kiki masih
kerepotan dengan 2 tas besarnya.
'oh iya, kalo tak salah tadi ada 2 mobil
polisi di depan bandara, hemmm
mungkinkah terjadi kasus?', pikir Io dalam
hati.
"yaudah, kamu tunggu di sini aja, Ki. Aku
mau ke sana dulu, jangan ke mana-mana
ya!", ujar Io.
Ternyata benar dugaan Io, di tengah
kerumunan orang2, tepatnya di tengah
wilayah garis polisi ada sesosok mayat
wanita tergeletak dengan luka tikaman di
punggungnya, terlihat darahnya masih
segar, diduga waktu kematian korban
belum begitu lama.
"permisi pak, saya Io, murid H.S.D", kata
Io sambil menunjukkan kartu identitasnya
kepada seorang polisi yang tengah sibuk
di sana, tercetak nama Togar di nametag
seragamnya.
"HAH??? Benarkah? H.S.D yg itu 'kan?",
polisi bernama Togar itu terbelalak tak
percaya dengan apa yg baru saja
ditunjukkan oleh Io.
"apa anda tidak percaya, pak?", tanya Io
tersenyum.
"i..iya saya percaya, dik.", kata Togar
masih sedikit terkejut.
"apa yang terjadi, pak?", lanjut Io.
pak Togar pun mengajak Io agak menjauh
dari TKP. "hemmm begini dik, tadi ada
seorang anak sedang pergi ke toilet dan
ibunya menunggu di luar, namun saat ia
keluar dari toilet, ibunya sudah seperti
ini.", kata pak Togar sambil
mengisyaratkan matanya kepada seorang
anak laki2 berumur sekitar 6 tahun dan
mayat wanita yang wajahnya mirip
dengan anak laki2 tersebur.
'wah ada2 saja... Tapi aku tak boleh
mengabaikan kasus ini, yah hitung2
menambah pengalaman. He he he', pikir
Io dalam hati sambil tersenyum.
"hemmm pembunuhan ya? Apa anda
sudah mempunyai daftar tersangkanya,
pak?", tanya Io.
"kami sudah mengantongi ciri2 tiga
orang mencurigakan yg dilihat oleh
seorang saksi yg kebetulan melihat
mereka bertiga di dekat toilet dan anak
buah saya sedang mencarinya.", tutur pak
Togar.
"lapor pak, kami sudah menemukan 3
orang mencurigakan sesuai dengan ciri2
yg diberitahu oleh saksi, mereka adalah
Toro, Choky, dan Rido.", kata anak buah
pak Togar tiba2 sambil menunjukkan 3
orang pria yg dibawanya.
"sial, apa-apaan ini, saya masih ada
urusan! Untuk apa saya dipanggil
kemari?", kata Toro.
"pak polisi, bukan saya yang membunuh
ibu itu!", gerutu Choky.
"saya masih banyak urusan, pak!", kata
Rido.
"maaf, tapi kami harus meminta
keterangan dari kalian semua atas kasus
pembunuhan ini", kata polisi tadi.
"PEMBUNUHAN???", ujar mereka bertiga.
"ya, mari ikut saya untuk interogasi.",
kata anak buah pak Togar lagi.
***
Hasil interogasi:
1. Toro (M, 35)
* Berapa lama anda di toilet?
"Saya hanya ke toilet saja, itupun cuma
beberapa menit, mungkin sekitar 3-4
menitan lalu saya kembali lagi."
* Menurut saksi, anda meLihat ke kanan-
kiri terus-menerus, kenapa?
"Oh itu, saya sedang mencari teman saya
yang entah pergi ke mana."
* hemmm begitu...
"ya, lagi pula untuk apa saya membunuh
orang itu, kenal pun tidak!"
* apa pekerjaan anda?
"Saya seorang karyawan di perusahaan
swasta, pak."
"apa sudah cukup? Saya masih ada
urusan."
2. Choky (M, 32)
"Sudah saya bilang 'kan pak, saya tidak
membunuhnya."
* berapa lama anda di toilet?
"Saya tadi ke toilet, sekitar 15 menit. Lalu
saya keluar dan ingin pulang karna masih
ada urusan."
* apa anda mengenal korban?
"Saya sama sekali tak mengenal ibu itu,
yang saya tau dia sedang menunggu
anaknya yg berada di toilet."
* apa pekerjaan anda?
"Saya bekerja sebagai pedagang di pasar
tradisional pak."
* kenapa dengan tangan anda? Terluka?
"Tangan kanan saya? Ini karna saya
mengangkat sayur-sayuran yg cukup
banyak jumlahnya, jadi sedikit terkilir.
Maklumlah pak, saya bekerja sendiri."
"jika sudah selesai interogasinya, bisakah
saya pergi dari sini? Saya buru2 ingin
pulang, pak"
3. Rido (M, 36)
* berapa lama anda di toilet?
"Saya pergi ke toilet sekitar 5 menit pak,
setelah itu saya berencana untuk pulang,
karna saya harus ke tempat saya bekerja."
* apa hubungan anda dengan korban?
"Saya tak mengenalnya pak, tapi saat di
dalam toilet saya mendengar ad yg
menjerit. Mungkin berasal dari korban."
* hemmm lalu, pekerjaan anda?
"Saya bekerja sebagai koki di salah satu
rumah makan di kota ini, pak."
* oh begitu... Tangan anda kenapa
diperban?
"Oh tangan kiri saya, biasalah pak seorang
koki berurusan dengan benda tajam
hehe."
"apa sudah selesai? Saya harus segera
pergi dari sini, pak."
***
Setelah itu, polisi tadi memberikan
beberapa fakta yang ditemukan dalam
kasus ini:
- ada sedikit noda darah di bibir korban.
- ada sebuah koper besar di samping
korban.
- luka di punggungnya cukup dalam.
***
"halo dik, siapa namamu?", sapa Io pada
anak korban.
"Andre, kak.", anak korban menjawab.
"dik, ibumu itu seperti apa orangnya?",
tanya Io pada Andre.
"mamah orang yg baik, ia selalu
mengantarku pergi ke sekolah, dan juga
mengantarku memotong rambut setiap 2
minggu sekali di salon kesukaan mamah
karna aku tak suka kalo rambutku sudah
tumbuh panjang. Oh ya, saat menunggu
rambutku dipotong, aku selalu melihat
tangan kiri mamah sibuk dengan
garpunya, karna mamah selalu makan
mie goreng yg ada di salon itu kak,
katanya daripada bosan menungguku
lebih baik makan mie goreng, kata
mamah mie goreng di sana lezat sekali,
kak. Mamah juga sabar sekali padahal
dulu ayah sering memukulnya tapi
mamah tidak melawannya...", kata Andre
yg tampak polos itu panjang lebar.
"hemmm cukup, dik. Terima kasih ya.",
kata Io.
"hei Io, mereka itu tersangkanya ya?",
kata Kiki menghampiri Io saat ia melihat
Toro, Choky, dan Rido selesai diinterogasi.
"lho? Kenapa kamu ke sini, Ki? Hemmm
iya, memangnya kenapa?", ujar Io sedikit
terkejut dengan kehadiran kawannya itu.
"habis aku takut dirampok he he he. Ng...
tidak apa2, hanya saja aku tadi melihat
raut wajah orang itu seperti orang yg
ketakutan, sob!", kata Kiki dengan suara
pelan sambil mengisyaratkan matanya ke
arah Choky.
Kemudian Io kembali menengok mayat
korban dan mengurutkan semua kejadian
di hadapannya, "hemmm begitu ya...",
ujar Io dengan tersenyum :)
"ada apa, Io?", tanya Kiki.
"ayo ikut aku ke pak Togar!", ajak Io.
"siapa itu pak Togar?", tanya Kiki lagi.
"dia itu polisi, Ki. Ayo!", Io pun menarik
tangan Kiki agar mengikutinya.
"permisi pak Togar", kata Io. "saya sudah
mengetahui pelakunya, pak!", lanjutnya
dengan berbisik di telinga pak Togar.
"HAH???", pak Togar terbelalak
mendengar itu...
***
TUGAS: ANALISISLAH KASUS INI!!!

0 komentar:

Posting Komentar