DGC - tahap 3

Posted by Si Kancil Label:

Yorkville, 27 Februari 2010
Ken yang sudah mengadakan janji dengan
gurunya, Ryu, pergi ke apartemen Ryu.
Karena pintu apartemen itu tidak dikunci,
Ken masuk begitu saja. Tetapi tidak ada
siapapun di sana. Seisi apartemen kosong.
Bahkan tidak ada catatan yang ditinggalkan
si detektif tua itu.
Ken berkata dalam hati, “Sial! Kabur ke
mana sih detektif tua itu? Sudahlah! Aku
pergi ke warnet saja. Aku mau nge-refresh
otakku. ”
Akhirnya, Ken pergi ke warnet terdekat. Ia
pun membuka akun Facebooknya yang
sudah lama tidak dibukanya. Sebuah
pemandangan mengejutkan terlihat di
layar monitor. Tampak di berandanya:
Ryuga Hideki: aku sedang bermain dengan
lima anak. 5 anak itu mendapat nilai 0
karena mereka ber-5 tidak memperhatikan
gurunya. (mengupdate status 16 menit
yang lalu)
Ken pun mengupdate statusnya
Ken Stalker: Dasar tua bangka! Kabur!
Ternyata dia juga mencari kesenangan
sendiri.
Setelah ia mengutak-atik permintaan
teman yang sudah menumpuk, ia kembali
melihat wall gurunya. Lalu berkata dalam
hati, “Status ini aneh. Mungkinkah…..”
Lalu terlihat Ryu Online sebentar. Dan
mengupdate status lagi.
Ryuga Hideki: akan kuperkenalkan mereka
semua kepada kalian. Anak pertama dan
kedua adalah anak kembar dari keluarga
navilli. Sedangkan anak ketiga sama
denganku. Aku harap anak keempat
mengerti, sebab dia sudah marah kepada
anak ketiga.
Ken baru saja ingin mengajak Ryu untuk
chat. Tetapi Ryu dengan cepat offline lagi.
Ken mulai tersenyum sendiri, “Jadi itu
maksudmu guru? Akan kutunggu update
statusmu. ”
Sekitar 20 menit kemudian, seperti
perhitungan Ken, Ryu kembali mengupdate
statusnya.
Ryuga Hideki : benar dugaan anak ketiga,
anak keempat menunggu anak ketiga.
Tetapi sekarang anak ketiga ada di rumah
anak pertama dan kedua.
Sejak itu, Ken mulai mencatat status Ryu
Begini catatannya:
-aku sedang bermain dengan lima anak. 5
anak itu mendapat nilai 0 karena mereka
ber-5 tidak memperhatikan gurunya.
-akan kuperkenalkan mereka semua
kepada kalian. Anak pertama dan kedua
adalah anak kembar dari keluarga navilli.
Sedangkan anak ketiga sama denganku.
Aku harap anak keempat mengerti, sebab
dia sudah marah kepada anak ketiga.
- benar dugaan anak ketiga, anak keempat
menunggu anak ketiga. Tetapi sekarang
anak ketiga ada di rumah anak pertama
dan kedua.
-anak ketiga sebenarnya mempunyai
tanggung jawab untuk melindungi anak
kelima. Sebab anak kelima sedang diincar
oleh anak pertama dan kedua
-anak ketiga harus selalu terlihat bermain
agar anak kelima tidak khawatir
-anak kelima akan membuka acara besar di
akhir bulan ini. Acara itu hanya sekali
setahun. Dan sangat penting bagi seluruh
warga Yorkville.
-anak keempat harus melindungi anak
kelima. Sebab anak ketiga sudah tidak bisa
lagi. Mungkin anak pertama dan kedua
akan menjahili anak kelima saat ia
membuka acara penting itu
Ken mulai menafsirkan arti status dari Ryu.
Lalu Ken berpikir, “besok… yang jelas HUT
Yorkville dibuka oleh pak walikota
Christopher Herald. ”
Ken pun segera menghubungi pak
walikota.
Ken: “pak walikota, apakah anda
menyewa tenaga dari Ryuga Hideki?”
Christopher: “Ya. Ini siapa ya?”
Ken: “saya Ken. Muridnya. Ryuga Hideki
diculik. Dan ada kemungkinan nyawa anda
diincar. ”
Christopher: “baiklah nak Ken. Saya akan
mengerahkan polisi yang tersisa untuk
mencari Ryuga Hideki. Dan demi keamanan
saya, saya akan mengerahkan 3 Bodyguard
saya untuk mengawal saya. ”
Ken: “Kemungkinan Ryuga disandera di
dalam sebuah rumah. Sebab seluruh
jalanan Yorkville dipenuhi oleh polisi.”
Esok harinya, Ken datang ke tempat
perayaan HUT Yorkville di gedung walikota.
Sesuai rencana, Pria pendek itu mengawali
acara dengan pidato singkatnya. Sebelum
ia berdiri di atas mimbar, 2 dari 3
bodyguardnya mengecek keadaan mimbar.
Yang berbaju putih mengecek bagian
depan yang berisi hiasan bunga. Yang
berbaju biru mengecek bagian dalam yang
tertutupi, termasuk pijakan kaki dan
microphone. Dan yang berbaju hitam
mengawal pak walikota dari dekat.
Sepertinya itu adalah kebiasaannya untuk
menghilangkan rasa grogi. Pak Christopher
pergi ke wastafel taman yang ada di dekat
panggung dan mencuci tangannya. Lalu
segera menuju mimbar
Pak walikota memulai pidatonya dengan
membetulkan posisi microphone yang
terasa terlalu tinggi. Lalu dengan suara
lantang dan menggebu-gebu memulai
pidato.
Ketika pak Christopher memulai pidato.
Tiga bodyguardnya mulai menjauh dari
mimbar dan mengawasi sekitar. Dengan
berpakaian rapi dan sarung tangan yang
tebal mereka melihat sekitar.
Setelah selesai pidato. Pak walikota yang
sedikit gemuk itu mengambil minuman
berupa air mineral(bungkus gelas) dari
mejanya. ia membuka segel sedotannya,
menusukkan sedotan ke bungkusan air
mineral itu dan meminumnya. Sesaat
kemudian, ia menggelepar kesakitan dan
tewas seketika.
Polisi memperkirakan penyebab
kematiannya adalah racun yang ada di
sedotannya. Sedangkan sedotannya baru
dibuka segelnya ketika pak walikota akan
meminum minumannya.
Ken berkata dalam hati, “Ini adalah
kejahatan yang tidak mungkin.”
Setelah diperiksa, ada beberapa tempat
yang mengandung racun: meja mimbar, di
sebagian gelas air mineral itu, sedikit di
segel sedotan, dan banyak di microphone.
Bodyguard berbaju hitam itu tampak
sangat terpukul atas kejadian ini. Yang
berbaju biru tampak berkeringat dan
memainkan sarung tangannya yang
sepertinya sudah diganti selama pidato
dimulai. Yang berbaju putih mencoba
untuk tenang di balik kacamata hitamnya.
Lalu Ken meninggalkan mereka dengan
tersenyum dan berkata, “Hanya ada satu
cara membunuh pak Christopher dan hanya
dia yang bisa. ”
Ken pun menyatakan analisisnya yang
mutlak itu kepada polisi. Pelaku pun
tertangkap.
Tetapi saat itu Ken masih belum
menemukan gurunya. Ryuga masih hilang.
Tiba-tiba, HP pelaku berbunyi. Ada SMS
masuk di HP sang pelaku:
"Let ’s have a new road g"
7121735204293218181 dmg
Ken berpikir sejenak, “di sana, angka-
angka ini…. g… dmg… Aku tahu…”
Katanya sambil memelototi HP berisi SMS
itu.
Ken berkata pada polisi itu, "Ayo
selamatkan Ryuga. aku tahu di mana ia
berada."
Pertanyaan:
1. Apakah maksud dari Status Ryuga?
2. Siapakah pelaku pembunuhan Pak
Walikota?
3. Di mana Ryuga sekarang?

0 komentar:

Posting Komentar